Menganalisi
unsur pembangunan puisi
1. Unsur
batin puisi
Unsure
batin puisi (makna puisi) adalah perasaan yang diutarakan, disampaikan oleh
para penyair dan pembuat puisi. Unsure batin puisi secara utuh yang merupakan
wacana teks puisi yang mengandung makna atau arti yang dapat kita rasakan
dengan menghayati unsure-unsur puisi. Unsure batin puisi atau unsur makna puisi
terdiri atas 4 bagian yang tidak terpisahkan tapi dapat dibedakan yaitu, tema
(sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca
(tone), amanat (intention).
a. Tema
Tema
sering diartikan sebagai ide dasar dari puisi atau semua bentuk karya. Tema
menjadi inti dari keseluruhan makna dalam suatu puisi. Munculnya tema dalam
puisi tertentu dalam pikiran penyair akan memberikan dorongan yang kuat untuk
menghasilkan karya puisi sesuai tema yang kuat. Misalnya, ketika muncul ide
atau gagasan yang kuat berupa hubungan antara penyair dan tuhan, maka puisinya
akan bertema ketuhanan. Begitu pula ketika muncul ide atau gagasan yang
berkaitan dengan persoalan social, maka puisinya akan bertema kritik social.
b. Perasaan penyair (feeling)
Pengertian
perasaan (feeling) sebagai unsure puisi adalah sikap penyair terhadap pokok
persoalan yang ditampilkan. Bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok
persoalan yang ditampilkan. Bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok
permasalahan yang terkandung dalam puisinya.
c. Nada
(tone) dan suasana
Pengertian
nada sebagai unsure-unsur puisi nada adalah sikap sang penyair terhadap
pembacanya atau sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya, seperti,
merenungkan, menertawai, memarahi, menyindir, menasihati, menggurai, dan
mengejek.
d. Amanat
Pengertian
amanat atau pesan sebagai unsure-unsur puisi adalah maksud atau himbauan,
pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya. Secara sadar
atupun tidak seorang penyair yang juga merupakan sastrawan dan anggota
masyarakat khususnya, yang berperan dalam literasi harusnya bertanggung jawab
dalam menjaga kelangsungan hidup dan ketenangan dalam masyarakat sesuai dengan
hati nuraninya. Oleh karena itu, puisi selalu ingin mengandung amanat
(pesan).
2. Unsure
fisik puisi
Unsure
fisik puisi adalah unsure pembangun puisi dari luar. Puisi desusun dari kata
dengan bahasa yang indah dan bermaknya yang dituliskan dalam bentuk bait-bait.
Orang dapat membedakan mana puisi dan mana bukan puisi berdasarkan bentuk lahir
atau fisik yang terlihat. Unsure-unsur fisik puisi terdiri atas diksi/pilihan
kata, imaji atau imajinasi, kata konkret, majas, rima/ritme dan tipografi.
a. diksi
(pilihan kata)
unsure
yang penting dalam puisi adalah pilihan kata atau diksi. Dengan menggunakan
pilihan kata yang tepat, unsure-unsur batin puisi yang ingin disampaikan oleh
penyair dapat tersampaikan dengan jelas dan menyentuh perasaan penikmat puisi.
Dengan diksi yang tepat dan benar, ekspresi-ekspresi jiwa penyair dapat
‘’terlihat’’ oleh pembaca. Penyair harus cermat memilih kata-kata karena kata
yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi, dalam rima dan
irama serta kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya. Dan kedudukan
kata dalam keseluruhan puisi itu. Bahwa dengan pilihan kata yang tepat dapat
mencerminkan ruang, waktu, falsafah, amanat, efek, dan nada suatu puisi dengan
benar.
b. Imaji atau imajinasi
Pengertian
imaji adalah unsure-unsur puisi yang memberikan gambaran dalam sebua puisi,
baik yang menyentuh indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peradaban.
Tujuan dari penggambaran ini agar pembaca puisi dapat dibawa memasuki
pengalaman yang diungkapkan penyair. Pembaca puisi dapat ikut merasakan dan
mengalami serta diajak secara lebih jelas.
c. Kata
konkret
Pengertian
kata konkret sebagai unsure-unsur puisi adalah kata-kata yang dapat ditangkap
dengan indera manusia sehingga kata tersebut dinilai tepat dan memberikan arti
yang sesungguhnya. Dengan menggunakan kata konkret, para penikmat sastra akan
menganggap bahwa mereka benar-benar melihat, mendengar, merasakan, dan
mengalami segala sesuatu yang dialami sang penyair puisi tersebut.
d. Majas atau bahasa
figurative
Pengertian
majas atau bahasa figurative sebagai unsure-unsur puisi adalah kata-kata yang
dapat ditangkap atau susunan kata atau kalimat yang membuat puisi tersebut
terlihat atau bersifat prismatis (berwarna-warni) dari segi makna
sehingga mengandung banyak arti/makna. Bahasa figurative atau majas dalam
unsure-unsur puisi adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk
menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, bemakna kias atau makna
lambing.
e. Rima atau
ritma
Salah
satu unsure puisi yang penting dan ada dalam puisi sebagai unsure fisik yang
membuat puisi unik dan terdengar berbeda dengan yang lainnya adalah rima dan
ritma.
1) Rima sebagai unsure puisi
adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi atau
orkestrasi sehingga puisi menjadi menarik untuk dibaca. Rima membuat efek
bunyi makna yang diinginkan oleh penyair puisi menjadi indah dan menimbulkan
makna yang lebih kuat sehingga pesan dapat lebih tersampaikan kepada pembaca
puisi.
2) Ritma sebagai unsure puisi
adalah pertentangan bunyi, tinggi rendah, penjang pendek, keras lemah, yang
mengalaun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan.
f. Tipografi
atau perwajahan
Susunan
penulisan dalam puisi disebut tipografi. Pengertian tipografi sebagai unsure
puisi adalah bentuk visual yang dapat menambahkan makna dalam puisi dan
bentuknya dapat ditemukan pada jenis puisi konkret. Tipografi dalam puisi
memiliki bermacam-macam bentuk. Macam-macam bentuk tipografi dalam puisi
misalnya, grafis, kaligrafi, dan kerucut. Jadi tipografi memberikan cirri khas
puisi pada periode angkatan tertentu.
Cirri-ciri
yang dapat dilihat sepintas dari puisi adalah perwajahannya atau tipografinya.
Melalui indra mata tampak bahwa puisi tersusun atas kata-kata yang membentuk
larik-larik puisi. Larik-larik itu disusun kebawah dan terikat dalam bait-bait.
Banyak kata, larik maupun bait ditentukan oleh keseluruhan makna puisi yang
ingin dituliskan penyait. Dengan demikian satu bait puisi bisa terdiri dari
satu kata bahkan satu huruf saja. Dalam hal cara penulisannya puisi tidak
selalu harus ditulis dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan seperti bentuk
tulisan umumnya.
Demikian
lah materi tentang Menganalisi UnsurPembangun Puisi Dari Cari Materi Semoga
Bermanfaat Bagi Para Pembaca Sekalian.
Baca Juga
:
0 Response to "Menganalisi unsur pembangunan puisi"
Post a Comment