Pengertian Gen
Gen adalah urutan DNA atau RNA yang mengkodekan molekul yang
memiliki fungsi. DNA pertama kali disalin ke RNA. RNA dapat langsung berfungsi
atau menjadi template perantara untuk protein yang melakukan fungsi. Transmisi
gen ke keturunan organisme adalah dasar pewarisan ciri fenotipik. Gen ini
membentuk urutan DNA yang berbeda yang disebut genotip. Genotipe bersama dengan
faktor lingkungan dan perkembangan menentukan fenotip apa yang akan terjadi.
Sebagian besar sifat biologis berada di bawah pengaruh poligen (gen yang
berbeda) serta interaksi gen-lingkungan. Beberapa sifat genetik langsung
terlihat, seperti warna mata atau jumlah anggota tubuh, dan beberapa tidak
seperti golongan darah, berisiko terhadap penyakit tertentu, atau ribuan proses
biokimia dasar yang terdiri dari kehidupan.
Gen dapat memperoleh mutasi dalam urutan mereka, yang
mengarah ke varian yang berbeda, yang dikenal sebagai alel, dalam populasi.
Alel ini mengkodekan versi protein yang sedikit berbeda, yang menyebabkan sifat
fenotipik berbeda. Penggunaan istilah "memiliki gen" (mis., "Gen
bagus", "gen warna rambut") biasanya mengacu pada alel berbeda
dari gen bersama yang sama. Gen berevolusi karena seleksi alam atau survival of
the fittest dari alel.
Pelajari Juga : Pengertian Atom,Elemen,Senyawa dan Molekul dalam Ilmu Kimia
Konsep gen terus disempurnakan saat fenomena baru ditemukan.
Misalnya, daerah peraturan gen bisa jauh dari daerah pengkodeannya, dan wilayah
pengkodean dapat dipecah menjadi beberapa ekson. Beberapa virus menyimpan genom
mereka di RNA dan bukan DNA dan beberapa produk gen adalah RNA non-coding
fungsional. Oleh karena itu, definisi gen yang luas dan modern tentang gen
adalah lokus diskrit dari urutan genomik yang dapat diwariskan yang
mempengaruhi sifat organisme dengan dinyatakan sebagai produk fungsional atau dengan
pengaturan ekspresi gen.
Istilah gen diperkenalkan oleh ahli botani Denmark, ahli
fisiologi tumbuhan dan ahli genetika Wilhelm Johannsen pada tahun 1905. Hal ini
terinspirasi oleh bahasa Yunani kuno: γόνος, gonos, yang berarti keturunan dan
Sejarah Gen
Keberadaan unit mewarisi diskrit pertama kali disarankan
oleh Gregor Mendel (1822-1884). Dari tahun 1857 sampai 1864, di Brno (Republik
Ceko), dia mempelajari pola warisan di 8000 tanaman kacang polong yang umum
dikonsumsi, yang melacak ciri khas dari orang tua sampai keturunannya. Dia
menggambarkan kombinasi matematis ini sebagai 2n dimana n adalah jumlah
karakteristik yang berbeda pada kacang polong asli. Meski ia tidak menggunakan
istilah gen, ia menjelaskan hasilnya dalam hal unit mewarisi diskrit yang
menimbulkan karakteristik fisik yang dapat diamati. Deskripsi ini membedakan
Wilhelm Johannsen antara genotip (bahan genetik organisme) dan fenotip (sifat
yang terlihat dari organisme itu). Mendel juga yang pertama menunjukkan beragam
secara independen, perbedaan antara sifat dominan dan resesif, perbedaan antara
heterozigot dan homozigot, dan fenomena warisan terputus-putus.
Sebelum karya Mendel, teori hereditas yang dominan adalah
salah satu pewarisan pencampuran, yang menyarankan agar setiap orang tua
memberi kontribusi pada proses pemupukan dan sifat-sifat orang tua dicampur dan
dicampur untuk menghasilkan keturunan. Charles Darwin mengembangkan teori
pewarisan yang dia sebut pangenesis, dari panci Yunani ("all, whole")
dan genesis ("kelahiran") / genos ("asal"). Darwin
menggunakan istilah gemmule untuk menggambarkan partikel hipotetis yang akan
bercampur selama reproduksi.
Karya Mendel sebagian besar tidak diperhatikan setelah
publikasi pertamanya di tahun 1866, namun ditemukan kembali pada akhir abad 19
oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak, yang (diklaim telah)
mencapai kesimpulan serupa dalam penelitian mereka sendiri. Secara khusus, pada
tahun 1889, Hugo de Vries menerbitkan bukunya Intracellular Pangenesis, di mana dia mendalilkan bahwa karakter yang
berbeda memiliki pembawa keturunan individu dan bahwa warisan ciri spesifik
organisme masuk dalam partikel. De Vries menyebut unit-unit ini
"pangenes" (Pangens in German), setelah teori pangenesis tahun 1868
di Darwin.
Enam belas tahun kemudian, pada tahun 1905, Wilhelm
Johannsen memperkenalkan istilah 'gen' dan William Bateson bahwa 'genetika' sementara Eduard Strasburger, antara lain,
masih menggunakan istilah 'pangene' untuk unit fisik dan fungsional fundamental.
dari keturunan.
Demikian lah Sedikit Materi tentang Pengertian Dan Sejarah GEN. Semoga Materi Yang sedikit ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Mungki Ini Materi Yang Anda Cari :
Pengertian Dan Sejarah Kimia
0 Response to "Pengertian dan Sejarah GEN"
Post a Comment