Debat adalah
kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan
maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan cara tertentu
agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi
yakin dan berpihak kepadannya.
1. Tujuan debat
a.
Untuk melatih keberanaian dan kemampuan
berbicara didepan umum.
b.
Salah satu pihak berhasil memperoleh kemenangan
melalui adu argmentasi. Tiap-tiap pihak saling menyampaikan argumennya disertai
dengan bukti yamg mendukung, sehingga pihak tersebut mampu menguatkan
pendapatnya dan mematahkan pendapat lawan.
c.
Meningkatkan kemampuan untuk memecahkan suatu
permasalahan’
d.
Memantapkan pemahaman konsep dari materi yang
diperdebatkan.
2. Cirri-ciri debat
a.
Terdapat dua sudut pandang, yaitu affirmative (pihak yang menyetujui topic) dan
negatif (pihak yang tidak menyetujui topic).
b.
Adannya suatu proses saling mempertahankan
pendapat antara kedua belah pihak.
c.
Adannya saling adu argumentasi yang tujuannya
untuk memperoleh kemenangan.
d.
Hasil debat diperoleh melalui voting atau
keputusan juri.
e.
Sesi Tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan
untuk menjatuhkan pihak lawan.
f.
Adannya pihak yang berperan sebagai penengah
yang biasanya dilakukan oleh moderator.
Pelajari Juga : Pengertian Puisi Secara Lengkap
3. Etika berdebat
a.
Singkat dan tidak terbelit-belit.
b.
Berfikir logis dan memiliki pengetahuan yang
mendukung permasalahan yang dibahas dalam debat.
c.
Mempu berbahasa dengann biaik, benar dan
komunikatif serta tanggap terhadap respon yang diterima.
d.
Menyampaikan pernyataan harus sesuai dengan
fakta dan data yang akurat.
e.
Dilarang menyangkut pautkan pembahasan dengan
SARA.
4. Jenis-jenis debat
a.
Debat parlementer/majelis (assembly or
parlementary debating)
Bertujuan untuk member dan menambah dukungan bagi
undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan
pendapatnya, debat parlementer merupakan cirri bada legislatife.
b.
Debat pemeriksaan ulangan untuk menetahui
kebenaran pemeriksaan terdahulu (cross-examination debating)
Bertujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang
satu dan yang lainnya berhubungan erat, yang menyebabkan para individu yang
ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakan dan diperkokoh oleh sang
penanya, debat pemeriksaan ulang adalah suatu teknik yang dikembangkan dikantor-kantor
pengadilan.
c.
Debat formal, konvensional, atau debat
pendidikan (formal, conventional, or education debating)
Bertujuan untuk member kesempatan bagi dua tim
pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argument yang
menunjang atau yang membantah suatu usul, debat formal didasarkan pada konversi
debat bersama secara politis.
5. Isi debat
a.
Mosi/topic permasalahan
Mosi adalah hal atau topic yang sedang diperdebatkan
yang mengandung hal-hal yang bersifat konvensional. Mosi menjadi dasar bagi pihak-pihak
yang terlibat debat untuk menentukan sikap apakah mendukung atau menolak mosi.
b.
Pernyataan sikap (mendukung atau menolak)
Pernyataan sikap dalam debat dapat bersifat mendukung
atau menolak.
c.
Argumentasi untuk mendukung sikap.
6. Pihak-pihak pelaksana debat
a.
Pihak yang mengajukan mosi/topic permasalahan
yang diperdebatkan.
b.
Tim afirmatif adalah tim yang setuju dengan
mosi.
c.
Tim oposisi adalah tim yang tidak setuju dengan
mosi.
d.
Pemimpin atau wasit debat adalah orang yang
menjaga tata tertib dalam jalannya debat.
e.
Penonton atau juri adalah orang yang menonton
atau berpartisipasi dalam sebuah debat.
Demikian materi tentang Pengertian Debat Secara Lengkap dari cari materi semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Apabila artikel ini membantu. Bantu Kami Dengan Cara Klik Iklan yang terdapat pada Blogg ini.
Pelajari Juga :
0 Response to "Pengertian Debat Secara Lengkap"
Post a Comment